Friday 18 December 2015

LS Ep #18: Aku Sadar Aku "JATUH" Lagi

Beberapa hari yg lalu tepatnya tanggal 12 Desember 2015 aku duduk di toilet sambil berpikir, tahan air mata, karena hati aku hancur banget, tiba-tiba aku menyadari sesuatu yg membuat aku takut, marah, sedih, kecewa, merasa bersalah sama diri sendiri dan juga Tuhan. Aku terlalu munafik selama ini, merasa udah cukup bertumbuh dan rohani. Tapi pada kenyataannya malam itu aku baru sadar, aku masih belum sepenuhnya serius dengan hubunganku sama Tuhan, buktinya malam itu aku menjebak diriku sendiri dalam kebahagiaan duniawi yang sifatnya sementara. Krhidupan masa laluku mungkin memang cukup parah, hancur dengan pergaulan nggak bener, tapi malam itu, aku belum pernah ada disituasi seperti malam itu.

Jadi awalnya, atasanku yang merupakan kordinator di kantor lantai 3 di mall tempat aku bekerja-, memang, aku bukan staf dari kantor lantai 3 karena aku dari depertemen yang berbeda, tapi atasanku yang ini cukup bersahabat orangnya, -beliau punya "pacar" yang cukup akrab sama aku dan aku sama beberapa staf lainnya yang beda depertemen sama aku diundang buat rayain ultah "pacarnya" itu tadi di salah satu tempat karaoke yang cukup terkenal disana, awalnya masih biasa aja, sambil nunggu undangan lainnya datang ya kita karaokean dulu sambil minum bir. Singkat cerita semua udah pada ngumpul, semua udah pada makin heboh, seiring berjalannya waktu rata-rata mulai pada aneh semua, aku mulai merasa agak lain, tapi masih nggak ngerti sama perasaanku sendiri, sampai setelah itu tepat jam 12 kita rayain ultahnya dengan tiup lilin dan potong kue

Wajahnya disensor karena alasan "privacy"

Wajahnya disensor karena alasan "privacy"

Dan entah gimana semua udah mulai pada mabuk setelah acara potong kuenya selesai, dan rata-rata udah mulai pada liar, dan aku makin nggak nyaman, dan saat aku ketoilet aku liat temen yang satunya udah muntah-muntah, dan saat aku balik dari toilet keadaan makin liar. Saat itu aku memang minum bir dan sedikit whisky, sesekali kita bersulang sebelum minum dan itu one-shoot, tapi aku nolak baik-baik dengan alasan "sorry I can't drink too much now because I've got something to do this morning. I'm so sorry" dan lucky me mereka bisa menerima alasanku, padahal disana aku paling muda (dan paling pendek XD), dan nolak orang yang lebih tua itu nggak sopan, jadi sebagai gantinya aku ikut bersulang dan minum setengah bir dari gelasku.

Singkat cerita dengan keadaan yang udah makin nggak enak dan liar dimataku, aku mulai jadi diam, aku habisin bir aku dan mulai bertanya dalam hati "apa yang sebenarnya terjadi? kenapa aku mereasa sesuatu yang salah dalam hati aku?" dari yang pertanyaan seperti itu aku kemudian mulai menyadari sesuatu, sesuatu yang membuat hatiku hancur, merasa bersalah, merasa terjebak, malu, marah dan merasa sangat bodoh.

Aku mulai bertanya; seperti inikah kehidupan yang aku inginkan? Seperti inikah kehidupan yang harus aku jalani? aku sadar, aku bukan bagian dari dunia gelap ini, maka itu pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Aku langsung lari ke toilet, duduk dan dengan hati yang hancur aku bilang. "ini bukan kehidupan yang aku mau, aku bukan bagian dari hal yang duniawi. Aku harus keluar dari sini." saat itu aku langsung teringat, dulu orang-orang tua suka ingatin, jangan bergaul dengan orang yang pergaulannya kurang sehat, nanti kamu akan teriku-ikut. Tapi aku sama sekali nggak percaya. karena buat aku asalkan aku tau itu salah aku nggak akan terikut-ikut, tapi kenyataannya sekerang aku sadar, semakin aku gede, semakin aku dewasa dan luas pergaulannya, semakin aku juga mulai baper, karena perasaan nggak enak sama temen kalau nolak kita akhirnya mengiyakan meskipun dengan keadaan terpaksa, dan itu gayaku, asalkan orang lain seneng aku akan lakukan itu buat mereka, dan aku sadar itu semua nggak selalu baik.

Malam itu kita pulang jam 3 pagi dari sana, sampai kost-an aku, aku langsung bersihin makeup, mandi karena bau alkohol, dan aku baring, disitu aku nangis, menyadari bahwa betapa naifnya aku, selama ini aku pikir aku udah cukup kuat, udah bertobat sepenuhnya dari kehidupan masa lalu aku, tapi buktinya, aku masih minum, masih nggak jadi berkat, dan udah beberapa minggu aku kehilangan koneksi dengan Tuhan, aku mulai malas lagi untuk berhubungan dengan Tuhan, dan alasan aku nggak banyak buat LS tahun ini adalah kerena banyak hal yang harus aku bereskan lagi dalam kehidupan aku sama Tuhan. Aku merasa aku udah cukup baik, udah berhak untuk menyebut diriku sebagai anak Allah, tapi pada kenyataannya aku belum layak atas itu semua, aku masih suka menjerumuskan diriku ke hal-hal duniawi, biarpun jarang tapi aku masih suka minum.

Apakah aku layak ngebawa-bawa nama Tuhan, kasih kesaksian padahal aku bahkan masih sering sengaja menjatuhkan diriku ke hal-hal yang aku sendiri tau itu nggak baik. Aku udah terlalu sombong dengan kasih karunia Tuhan, bagaimana aku dipulihkan, bagaimana aku keluar dari masa lalu yang hancur dan gelap, Aku pikir itu semua cukup untuk membuat aku tetap menjadi anak Tuhan, aku pikir itu semua cukup untuk membuat aku memuliakan nama Tuhan, tapi kenyataannya NGGAK!!! Aku perlu terus membangun hubungan dan kedekatan dengan Tuhan, bukan cuma sekali dua kali dalam seminggu, tapi setiap saat. Aku terlalu bodoh, sombong dan naif sampai melupakan kunci terpenting hidup sebagai anak Tuhan. Yaitu KEEP IN TOUCH WITH GOD.

--------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam tulisan kali ini aku hanya sekedar ingin share, dan menjadi diriku dan apa adanya didepan temen-temen semua, karena aku nggak mau dicap suci ataupun sempurna dari postingan-postingan LS aku sebelumnya, karena pada kenyataannya NGGAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, kemarin mungkin aku bisa rohani banget, tapi hari ini aku juga bisa jatuh, tapi apapun itu segala sesuatunya akan baik-baik aja saat kita menyadari kesalahan kita dan kembali membagun hubungan yang luar biasa dengan Tuhan.


Thursday 10 December 2015

Perjuangan Menghadapi Kulit Berjerawat | Miss Beautify

Semua cewek pasti tau rasanya kalau wajah ditumbuhi gundukan merah yang kadang suka muncul seminggu sebelum datang bulan, pasti nggak enak banget deh apa lagi yang tumbuhnya didahi sama sekitar mulut, emang sakitnya minta ampun deh. Tapi gimana kalau ternyata jerawat itu malah bawa temennya rame - rame dan ngebangun " perkampungan " diwajahmu sampai jadi " kota " besar?? AAAAAAARKH!!! Nggak pernah ada yang mau hal itu terjadi, tapi hal itulah yang terjadi sama aku dimasa remajaku dan aku pengen share pengalamanku sama jerawat yang " setia " banget sama aku sekalipun sebenarnya nggak kepengen, tapi aku kesel sih terus dituduh sama temenku katanya aku tuh nggak ngerti rasanya jerawatan, dan pas aku tiba - tiba jerawatan temenku bilang " akhrinya kamu ngerasa juga hidup sama kulit berjerawat " igh, kan aku biar gimanapun tetep aja kesal dong secara aku ngalamin yang lebih parah dari pada temenku itu. Dia sih nggak ngalamin yang namanya disudutkan dan dibully karena jerawat, tapi aku pernah tu...Jadi kisahnya dimulai dari kulitku yang masih bersih...

Kondisi Kulit Sebelum Berjerawat

Jadi, ceritanya dimulai dari waktu aku masih kelas empat SD tepatnya umurku 11 tahun ( aku memang lambat masuk sekolah karena dulu sempat kena sakit ginjal dan komplikasi penyakit lainnya ), saat itu adalah saat dimana untuk pertama kalinya aku tau kondisi kulitku dari ledekan temen - temen cewek yang ngeledekin aku karena kulitku yang katanya berminyak, jadi waktu pulang kerumah aku mulai coba bercermin dan perhatiin kulitku yang kusam, nggak kelihatan warna asli kulitku, terus mengkilap sama minyak.

Latar Belakang Kondisi Kulit Keluarga

Dikeluargaku yang terdiri dari Mama, Papa, aku sama tiga orang adikku satu cewek dan dua cowok. Kalau dilihat dari kondisi kulit keluargaku, Mamaku punya masalah dengan kulit yang berminyak tapi kulit Mamaku putih, mulus, nggak berjerawat, dan dari apa yang aku lihat kayaknya aku nggak cuma mewarisi wajah mamaku tapi juga kondisi kulit mamaku, mulai dari kondisi kulit kepala yang kering, kulit yang putih pucat sampe kelihatannya bukan putih cantik malah kayak putihnya vampir. Hehe... dan satu lagi yang pasti adalah kulit berminyak.

Sementara papaku jenis kulitnya kering banget sampe papa kadang suka ngeluh, dan adekku yang cewek yang mewarisi wajahnya papaku sama warna kulit yang putihnya ' normal ' juga mewarisi kulit keringnya papaku. hehehe...

Jadi ternyata pada intinya jenis kulit itu bisa berasal dari keturunan, dan aku pernah dengar kata orang kalau ortunya jerawatan kita juga jerawatan, tapi dari yang kulihat kondisi kulit mamaku emang berminyak tapi nggak jerawatan, jadi sebenarnya yang diturunkan bukan jerawatnya, tapi jenis kulit berminyak atau keringnya, bukan jerawatnya. hehehe...

Awal Munculnya Jerawat

Jadi awal munculnya jerawat diwajahku waktu kelas enam SD, aku ingat banget waktu itu udah mau masuk UAN, dan waktu itu jerawatku masih yang kecil - kecil didahi masih kayak pasir gitu gedenya dan ada satu yang merah munculnya disekitar hidung atau pipi ( aku lupa persisnya ) dan anehnya dulu aku bangga waktu pertama kali dapat jerawat, malahan aku sama temenku yang mukanya duluan berjerawat yang sebelumnya nggak akrab jadi akrab karena jerawat, dan saat itu kami mikirnya jerawat itu tandanya udah dewasa. Hehehe... Tapi pada akhirnya setelah masuk SMP aku baru sadar kalau jerawat bukan sesuatu yang membanggakan tapi memalukan karena aku jadinya sering diejekin sama temen - temen satu sekolah karena jerawatku, tapi waktu itu aku masih nggak terlalu malu soalnya aku nggak sendiri dan masih punya dua orang teman lainnya yang juga berjerawat, sampai akhirnya suatu hari aku ngerasa dikhianati setelah jerawat mereka mulai pada sembuh, dan salah satu temenku jerawatnya mulai sembuh itu karena tips dari aku yang saat itu aku heran banget bekerja cepat sama dia, sementara sama aku malah makin hari makin parah, jerawatku mulai terus berkembang sampai - sampai udah pada nggak tau mau tumbuh dimana malah pada berdempetan kayak macetnya jalan di Jakarta. Parah deh pokoknya.

Dampak Buruk Pada Mental Karena Kulit Berjerawat

Saat kelas dua SMP tepatnya aku umur 14 tahun, aku mulai semakin nggak PD karna kulitku yang berjerawat, dan saat kelas dua SMP itulah aku mulai bermasalah sama mentalku, aku jadi orang yang nggak PD-an, suka minder dan sering menyendiri, pokoknya paling anti yang namanya muncul didepan banyak orang karena temen - temen pasti bakal ngeledekin, terus adek - adek kelas juga suka jadi nggak segan sama aku yang notabene adalah kakak kelas mereka, dan mereka juga suka ikutan ngeledekin aku yang katanya kulitku kayak jalanan yang belum dikasih aspal, masih becek ( berminyak ) berbatu ( jerawat tuh maksudnya ).

Selain dilingkungan sekolah, lingkungan sekitar rumah juga suka buat aku nggak PD, kan aku salah satu dari pemain musik digereja, dan pemimpin pujiannya itu iseng banget, suka ledekin katanya aku lahan subur, ' panen tomat ' terus tiap hari. Terus aku juga penari digereja yang sering jadi perwakilan pelayanan gabung bareng tim penari lainnya dari berbagai tempat didaerah kami waktu itu, dan aku masih ingat banget aku jadi bener - bener nggak PD mau nari disalah satu acara besar yang waktu itu dihadiri sama artis - artis dan beberapa orang penting lainnya, sebenarnya sih itu siapa yang hadir bukan masalah karena saat itu namanya aku pelayanan mau main musik, mau nari, mau nyanyi juga itu bukan untuk siapa yang hadir tapi buat Tuhan, cuman saat itu karena rupanya ada adek kelas yang hadir, dia ledekin aku gitu, katanya " rambut udah bagus, baju udah pas, tapi kok mukanya jerawatan. " nggak tau kenapa itu tuh buat aku jadi ngerasa minder banget dan ngintip kedalam gedung udah mulai ramai sama orang - orang, pokoknya aku jadi nggak PD banget deh, tapi untungnya setelah acara mulai pikiranku nggak kesitu lagi, cuma tetep sempat minder.

Dan ada satu hal lagi yang paling nggak bisa kulupain sampai detik ini, dan sampe sekarang kalau aku ingat kejadian itu malu banget, dan sebenarnya aku agak menimbang - nimbang untuk aku share karena buat aku kejadian itu paling memalukan diantara semua hal memalukan yang pernah aku alami, dan kejadian itu kejadian yang paling buat aku ngerasa down banget selama Sisa setahun stengahku di SMP, yaitu saat itu sekolah kami diundang untuk ikuti penyuluhan tentang kebersihan dan kesehatan dari para bidan dan dokter, dan tentu aja penyuluhan itu nggak cuma dihadiri murid dari sekolah kami, tapi juga murid dari sekolah lain, awalnya pembahasan masih seputar kebersihan lingkungan dan bla bla bla bla bla... sampe akhirnya aku lupa gimana ceritanya si ibu dokter ngebahas tentang dampak dari pola hidup kurang bersih adalah masalah pada jerawat, dan otomatis mata - mata anak - anak dari sekolahku yang pastinya kenal aku pada bisik - bisik "Ai Lie, Ai Lie, Ai Lie" Secara tinggal aku satu - satunya murid yang jerawatan, dan aku lihat sekeliling ternyata anak - anak dari sekolah lain ada yang udah pada liatin aku, ada yang masih nyari - nyari siapa sih yang namanya  Ai Lie-Ai Lie itu. Pokoknya malu banget deh, ditambah lagi ibu dokternya langsung liat kearah aku yang pasti gampang banget dong dicari yang mana sih anak yang jerawatan itu, eeehh... ini ibu dokter bukannya belain malahan langsung bilang "Nah, adek inilah contohnya. Berarti adek ini kurang bersih" Yah, udah malu makin malu lagi deh sampe aku bisa rasain mukaku yang makin panas dan tiba - tiba berkeringat, aku hampir nangis waktu itu, tapi aku tahan karena menurut aku cuma bakal buat aku makin malu aja. Jadi sepanjang sisa waktu penyuluhan aku cuma nunduk aja. Dan kejadian itu buat aku depresi sampai - sampai aku menjauhkan diri dari teman - temanku sampai aku dipanggi sama guru BP namanya pak Erick dan beliau tanya alasannya kenapa aku jarang banget bergaul dan selalu kelihatan sendiri, dan aku jujur kalau aku berteman malah cuma bakal buat aku diledekin. Dan aku nggak tau kalau Pak Erick ngomong sama teman - teman sekelas untuk nggak jauhin aku, dan salah satu temenku yang namanya Yovinta datang dan tanya sama aku kenapa aku jarang mau bergaul sama mereka, mereka nggak menjauh dari aku, tapi aku yang menjauh. Emang sih aku tau nggak semua teman - temanku ledekin aku, tapi rasa takut dan nggak mau sakit hati lagi karena diledekin melulu buat aku dengan sengaja menjauhkan diri, bahkan sama lingkungan sekitar rumah juga aku gitu.

Skin Care

Sebenarnya aku saat itu belum tau menau soal perawatan kulit, dan kebanyakan mamaku yang perhatiin skin care aku mulai dari awal munculnya jerawat sampa jerawat makin parah, dan mamaku yang sering penuhi semua produk perawatan kulit dan soal cocok nggaknya sama kulitku mamaku yang perhatiin karena aku emang masih nggak ngerti banget, mulai dari nivea, garnier, sampe akhirnya aku berhenti dan menetap sama clean & clear, sekalipun nggak bisa bener - bener menghilangkan jerawat aku tapi bisa ngurangi produksi minyak diwajahku, aku akui aku emang nggak banyak berpetualang dengan produk perawatan kulit dan bahkan saat itu nggak ngerti - ngerti banget, tapi aku tetap masih ingat satu hal, yaitu perawatan luar dan dalam yang dikasih sama mamaku untuk aku saat aku kelas tiga SMP waktu itu aku umur 15 tahun dan saat itu udah hampir masuk UAN.

Mamaku beli perawatan kulit yang berbahan dasar buah - buahan dan tumbuhan, jadi itu 100% organik, dan soal harganya tentu aja anak SMP nggak mampu beli, tapi mamaku beli dan kami pakai berdua, tapi nggak cuma itu, ada satu lagi yang buat aku nggak bisa lupa sampe sekarang, yaitu makanan oraganiknya yang warnanya hijau, bau sayuran dan tentu aja rasanya nggak benget, aku disuruh minum selama seminggu dan selama seminggu aku nggak boleh makan apapun kecuali munum makanan oraganik yang encer dan bau itu sama makan buah dan minum air putih, aduuuuhhh.... ampun deh, nggak kuat sama baunya, tapi kata mamaku setelah aku keluarin kotoran yang super panjang jerawatku bisa sembuh, dan memang sih baru tiga hari aja jerawatku yang di punggung mulai hilang, tapi yang diwajahku makin banyak, tapi kata mamaku itu nggak apa - apa, jadi aku tetep lanjutin minumnya, belum sampe seminggu aku kaget banget lihat kotoranku yang super panjang yang harus kutarik supaya mau keluar, dan itu nggak putus - putus, nggak kotor dan nggak bau, tapi tetap aja jijik, setelah itu nggak sampe dua hari jerawatku mulai hilang perlahan dan akhirnya tepat sebulan dan tepatnya aku masuk SMA jerawatku mulai hilang dan otomatis aku seneng dan jerawatku bener-bener hilang tanpa bekas setelah kurang lebih 2-3 minggu.

Tapi skarang aku lagi-lagi aku diserang jerawat dan udah cukup lama. Udah 2 Tahun, tapi beruntungnya setelah berpetualang dengan skincare akhirnya jerawat di pipi udah hilang. Cuma yang di dahi itu yang masih bandel, dan anehnya bakalan muncul baru setiap minggu, dan akan mulai membaik 3 hari kemudian, tapi tetep mati satu tumbuh 2. Hehehe... tapi sebenarnya jerawat didahiku bandel gitu juga karna aku kurang menjaga pola hidup sehat, aku nggak bisa ngerem soal makan, dan jujur aku suka malas perawatan, soalnya pulang kerja udah capek pengen langsung tidur, makanya hasilnya jerawat awet.

Next time aku akab coba buat perjalanan aku dan jerawatku sama petualangan mencari skincare yang cocok, itu juga (mencari skincare yang cocom) aku lakukan karena baca postingan Perjuangan Melawan Jerawat dari mylovelysister.blogspot.com

---------------------------------------------------------------------------------------

Jadi aku harap postingan kali ini bisa berguna entah dengan cara yang bagaimana buat temen-temen semua, dan jangan sungkan juga untuk share pengalaman sama jerawat kalian lewat komentar dibawa ^^

God bless ya...