Friday 11 August 2017

Let's Talk: Masalah - Menghadapi Kesalahpahaman dan Omongan Orang| Miss ...



Hidup kamu rasanya udah kayak kapal pecah? Ngerasa hancur, nyaris
karam ditengah laut dan tiba-tiba entah dari mana datangnya si topan
badai, ngamuk dan entah gimana datang paus nimpa kamu, dan ada seekor
hiu yang ngejar-ngejar kamu?



Wow! Tragis banget hidup lo
(ck ck ck). Tapi itulah hidup,kemaren bisa aja kayak langit cerah,
matahari nggak panas-panas amat dan adem, tiba-tiba hari ini hidup lo
kayak mimpi buruk, dan parahnya lagi orang-orang yang kamu sebut teman
dan sahabat tiba-tiba ninggalin kamu tanpa peringatan sebelumnya.
Serius, lengkap penderitaan lo kali ini.



Ada begitu
banyak persoalan, tantangan, dan juga keluhan yang terjadi dalam hidup.
Air mata kayak nggak pernah bisa kerja sama dengan fisik kita yang
kadang udah capek sama keadaan yang nggak pernah kompromi dan nolak buat
kerja sama dengan hati kita yang kalau bisa dilihat dari luar pasti
kondisinya udah kritis. Tapi bangga deh sama hati kita, biarpun udah
tersakiti dan hancur berkali-kali tapi masih bisa berfungsi.



Kalau
nanya soal gimana perasaan kita kalau ngadepin situasi gitu ya udah
pasti kayak yang digambarkan sebelumnya. Hati kita udah kritis, tapi
kalau bicara tentang apa yang akan kita lakukan saat situasi itu dateng
kayaknya boleh juga. Udah kita ngadepin masalah berat, ditinggalin orang
yang kita sebut sahabat, dan bahkan mereka jadi orang yang nikam kamu
dari belakang. Mereka pelajari masalalumu, rasa sakitmu, kehancuran
hatimu, dan berapa banyak bekas luka di hatimu terus pergi ninggalin
kamu.



Apa yang kamu lakukan itu bisa jadi, nyari
mereka, nunjuk wajah mereka dan mulai hitung-hitungan kayak pedagang
dipasar? Atau kamu lebih milih buat nangis nyayang diri terus lari ke
hal-hal negatif? Atau kamu milih untuk bunuh diri dalam keputus asaan?
Uuu...



Sadis emang, tapi itulah beberapa pikiran pendek
yang sering jadi opsi dalam hidup kita saat kita ngadepin masalah. Tapi
percaya nggak kalau selalu ada cara lainnyang bisa kita lakukan? Dalam
postingann kali ini aku pengen sedikit share tentang pengalamanku yang
mungkin bisa jadi motifasi buat temen-temen pembaca.



Jadi
suatu hari aku pernah ngalamin situasi yang jujur aku bilang sial
banget, banyak hal terjadi dalam hidupku dalam waktu yang nyaris
bersamaan, jujur, sakit banget, sedih, marah, kecewa, semuanya campur
aduk, saat aku butuh sahabat-sahabatku, mereka justru ninggalin aku
hanya karna satu kesalahan (fatal sih kesalahannya). Saat ngadepin
masalah hidup yang berat, aku memilih untuk ngelakuin hal bodoh, dan
wajar kalau mereka ninggalin aku. Tapi dasar orang egois yang putus asa,
yang tadinya nyalah-nyalahin mereka aku jadi balik nyalahin diri
sendiri dan ambil keputusan buat mati untuk kesekian kalinya, pertama
aku coba dengan nelan obat yg banyak sampe OD, tapi gagal kearna obatnya
gx nemu, terus.coba gantung diri, tapi talinya putus (rupanya aku
gendutan, talinya nggak kuat nahan bebanku), akhirnya sekalipin aku tau
aku nggak akan mati dengan cara itu karena kondisi cuaca waktu itu
dingin parah jadi darahnya pasti cepat beku, tapi tetep aja aku milih
untuk nyayat tanganku (lumayan untuk nambah bekas sayatan). Sekali lagi
itu  hal terbodoh yang pernah aku lakukan sekali lagi sekalipun aku tau
itu bodoh. Dan terakhir aku mulai hitung-hitungan sama mereka seolah aku
nyesal pernah jadi orang yang selalu ada untuk mereka sekalipun mereka
berulang kali melakukan kesalahan yang bahkan jauh lebih fatal,
sekalipun aku nggak bener-bener nyesal. Yup! Bodoh banget!



Dan
suatu hari situasi makin buruk, aku jadi orang paling berdosa dimata
mereka, mereka nyuekin aku dan tetap dengan kesalahpahaman mereka
tentang aku. Yup! Mereka milih untuk salah paham dan berkeras hati nggak
mau dengar penjelasanku.

Dan hari terus berjalan, pada akhirnya
mereka mulai jelek-jelekin aku dengan cerita mereka yang sangat hebat
tentang aku yang tanpa mereka sadari sangat berdampak pada banyak hal,
dan parahnya cerita itu hanyalah fakta yang berdasarkan asumsi mereka
tentang aku.



Beberapakali aku kepancing emosi, karna
berpikir selama ini aku diam, bahkan saat mereka nyebar cereita nggak
benar tentang aku, dan mereka nggak berhenti gangguin aku dengan cerita
mereka yang makin menjadi dan dseiluar fakta yang ada. Tapi lambat laun
mulai belajar untuk lebih lagi bersabar, sampai suatu hari aku ada di
satu titik dimana aku merasa untuk pertama kalinya dalam masalah ini
mengambil keputusan yang benar.



Saat ada orang lain
yang berusaha menjatuhkan kamu dengan segala macam drama dan cerita yang
mereka buat tentang kamu, akan lebih baik kalau kamu memilih untuk diam
dan tenang
. Jadilah orang yang bersikap dewasa diantara sikap
kekanakan mereka, seburuk apapun itu yang mereka lakukan akhirnya akan
selalu berujung pada merekalah orang yang sebenarnya sedang mereka
hancurkan.



Karna dalam beberapa perkara dalam hidup yang nggak membutuhkan pembelaan kita secara langsung, karena ending-nya
kita cuma akan nyakitin hati kita sendiri dan malah memperkeruh
keadaan. Karna untuk beberapa orang, semakin kita banyak bicara, semakin
kita memperkuat asumsi mereka bahwa kita memang salah sekalipun itu
bukan faktanya.





Memang ada beberapa
kesalahpahaman dalam hidup ini yang perlu diluruskan, tapi itu juga
tergantung masalah dan pada siapa. Nggak semua orang mau buang ego
mereka dan berusaha mengerti tentang kita, karena ada segelintir orang
yang menolak kenyataan sekalipun mereka sendiri tau itu faktanya. Kita hidup didunia yang egois, itulah kenyataan yang harus kita sadari, dan semua orang bisa dengan mudah salah paham sama kita, bahkan pada perhatian dan kasih sayang yang kita kasih sama seseorang.



Rasanya
memang egois kalau kita tau kita benar tapi malah lebih milih diam
seolah biarin mereka salah paham tentang kita dan pada akhirnya mereka
merajalela dengan nyebarin cerita yang nggak benar berdasarkan asumsi
mereka. Tapi percaya deh, kadang-kadang diam adalah keputusan terbaik
yang pernah kita pilih karna nyatanya akan sulit dan malah akan
nyakitin kita kalau kita terus mencoba menjelaskan kenyataan sama orang
yang udah berkeras hati dan memilih untuk salah paham, lagian alasan
kita hidup didunia ini bukannya untuk jelasin ke orang-orang siapa kita,
atau apa fakta yang sebenarnya.




Lebih baik diam
dari pada kita harus buang-buang energi pada orang yang keras kepala,
waktu dan sikap kitalah yang nantinya akan membuktikan kebenaran. Pada akhirnya orang yang banyak bicara tanpa sadar sedang menggali lubang kehancurannya sendiri, sekalipun
dunia ini egois, tapi masih ada banyak orang bijak didunia ini, karena
mereka ngeliat sikap dan fakta yang kamu tunjukan. Dan dengan cara itu
bahkan hanya denagan sekali bicara orang akan bisa mengerti.